Analisis Korelasi Indeks Massa Tubuh dan Kadar HB pada Ibu Bersalin Pre Eklampsia terhadap Asfiksia Neonatorum
DOI:
https://doi.org/10.33006/ji-kes.v6i1.453Abstract
Abstrak
Asfiksia masih menjadi salah satu penyebab kematian neonatal tertinggi di Indonesia. Diantara berbagai faktor penyebab, pre-eklampsia pada ibu hamil maupun bersalin diduga menjadi salah satu penyebab asfiksia neonatorum. Kajian faktor risiko dan karakteristik ibu pre-eklampsia terus diteliti untuk mengetahui akibatnya terhadap luaran perinatal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi antara faktor Indeks massa tubuh (IMT) dan kadar Hb pada ibu bersalin dengan pre-eklampsia terhadap asfiksia neonatorum. Penelitian ini menggunakan desain analitik retrospektif. Populasi yaitu ibu bersalin dengan pre-eklampsia dan bayinya di RS Bunda Surabaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampel dan didapatkan sebanyak 30 responden pada bulan April-Mei 2022. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IMT dan kadar Hb memiliki nilai p-value masing-masing p=0,326 dan p=0,006. Artinya faktor kadar Hb pada ibu bersalin dengan pre-eklampsia menunjukkan korelasi yang signifikan terhadap kejadian asfiksia neonatorum, sedangkan faktor IMT tidak menunjukkan adanya korelasi.
Kata kunci:Â Â Â Â Â IMT, Hb, pre-eklamsia, asfiksia
Abstract
Asphyxia is still one of the highest neonatal causes of death in Indonesia. Among the various causative factors, pre-eclampsia in pregnant and maternity women is suspected to be one of the causes of neonatal asphyxia. The study of risk factors and characteristics of pre-eclampsia mothers continues to be studied to determine their consequences on perinatal outcome. The aim of this study was to analyze the correlation between body mass index (BMI) factors and Hb levels in maternity mothers with pre-eclampsia to neonatal asphyxia. This research used analytical design with a retrospective approach. The population was maternity mothers with pre-eclampsia and their babies at Bunda Hospital Surabaya. Sampling was carried out with a total sample and obtained as many as 30 respondents in April-May 2022. The data were analyzed using the Spearman correlation test. The results of this study showed that BMI and Hb levels had p-values of p= 0.326 and p = 0.006, respectively. This means that the Hb level factor in maternity mothers with pre-eclampsia shows a significant correlation to the incidence of neonatal asphyxia, while the BMI factor does not show any correlation.
Keywords:Â Â Â Â Â Â BMI, Hb, pre-eclampsia, asphyxia
References
Dewi Utari, M., Fenny, F., Andina, A., & Ria, R. (2020). Hubungan antara Soluble Fms-Like Tyrosine Kinase-1 (sFlt-1) pada Ibu Pre-eklampsia Berat dengan fetal outcome. Jurnal Endurance, 5(1), 126. https://doi.org/10.22216/jen.v5i1.4668
Dinkes. (2020). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Ekasari, W. U. (2015). Pengaruh umur ibu, paritas, usia kehamilan, dan berat lahir bayi terhadap asfiksia bayi pada ibu pre eklamsia berat.
Indryani, Mukhoirotin, Lestari, M., Niu, F., & Haninggar, R. D. (2022). Komplikasi Kehamilan dan Penatalaksanaanya. Yayasan Kita Menulis.
Katiandagho, N. & K. (2015). Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di RSUD Liun kendage Tahuna. Ilmiah Bidan, Volume 3(2), 1–11.
Kawuryan, S. (2013). Trombosit, Hematokrit, Hemoglobin Darah Dan Protein Urin Pada Ibu Preeklamsi/Eklamsi Terhadap Nilai Apgar Bayi Yang Dilahirkan. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 0341, 78–81. http://www.jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view/209
Lesmana, R. D. (2018). Gambaran faktor resiko pre-eklampsia pada ibu hamil di Puskesmas Tempurejo. 68–74.
Mahmudah, R., & Sulastri. (2007). Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan, 4(1), 35–43. file:///C:/Users/asus/Documents/SMT 6/GADAR/B TRI NUR/as anemi.pdf
Muliawati, D., Sutisna, E., & Retno, U. (2016). Hubungan riwayat hipertensi dan paritas dengan asfiksia neonatorum pada ibu bersalin pre-eklampsia berat. Jurnal Kesehatan Madani Medika, 7(1), 27–34.
Mulyani, L., Ngo, N. F., & Yudia, R. C. P. (2021). Hubungan Obesitas dengan Komplikasi Maternal dan Luaran Perinatal. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3(2), 343–350. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i2.483
Perdana, M. F. R. (2016). Luaran Maternal dan Perinatal Pada Ibu Hamil Dengan Pre-eklampsia Di Rsud Semarang Tahun 2015 (Analisis Faktor Risiko Obesitas).
Putra, A. N. E., Hasibuan, H. S., & Fitriyati, Y. (2014). Hubungan Persalinan Preterm Pada Pre-eklampsia Berat Dengan Fetal Outcome. Jkki, 6(3), 113–119.
Rahmawati, F., Aldika Akbar, M. I., & Atika, A. (2021). Pengaruh Imt Ibu Hamil Pre-eklampsia Dengan Luaran Perinatal. Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, 3(2), 148. https://doi.org/10.20473/imhsj.v3i2.2019.148-159
Subriah, & Ningsih, A. (2018). Hubungan anemia pada ibu hamil yang menjalani persalinan spontan dengan angka kejadian asfiksia neonatorum di RSDKIA Pertiwi Kota Makassar Tahun 2017. 3(2), 0–4.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Tiaranissa, A., B, S. C. W., & Sriwahyuni, E. (2014). Profil Kadar Hemoglobin pada Wanita Pre-Eklampsia Berat Dibandingkan dengan Wanita Hamil Normal. Majalah Kesehatan FKYB, 1(3)(September), 171–177.
WHO. (2019). Number of Neonatal Death by Cause (Data Maternal Newborn). https://platform.who.int/data/maternal-newborn-child-adolescent-ageing/indi-cator-explorer-new/MCA/number-of-neonatal-deaths---by-cause
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.