Pantang Makanan saat Anak Sakit sebagai Faktor Dominan Balita Stunting
DOI:
https://doi.org/10.33006/ji-kes.v6i1.372Abstract
Abstrak
Lingkungan sosial budaya diperkirakan masih kuat melekat di masyarakat menjadi salah satu penyebab tingginya kasus balita stunting di Kabupaten Landak. Tujuan penelitian mempelajari hubungan aspek sosial budaya dalam transcultural nursing terhadap kejadian balita stunting usia 24 – 59 bulan.Jenis penelitian observasional analisis dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu dan balita usia 24-59 bulan. Besar sampel 149 responden, pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisa data univariat menggunakan distribusi frekuensi, analisa data bivariat menggunakan uji statistik chi square, regresi logistik sederhana dan t independent, sedangkan analisa data multivariat menggunakan uji statistik regresi logistic ganda model prediksi. Hasil penelitian yaitu jumlah anak di keluarga, usia ibu, tipe keluarga, pantang makanan saat anak sakit berhubungan dengan stunting berdasarkan analisa bivariat dengan p value < 0,05. Setelah dilakukan analisis multivariat, faktor pantang makan saat anak sakit merupakan faktor dominan dengan (Adjusted OR 2,4) (CI 95% 1,2208-5,0225) dan (p value 0,01). Studi ini mengukuhkan bahwa perilaku seorang individu akan dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya setempat dimana individu tersebut tinggal dan menetap.
Kata kunci : stunting, pantang makanan, transcultural nursing
Abstract
One of the reasons for the high rate of stunting cases in Landak Regency is the socio-cultural context, which is thought to still be very strongly rooted in the community. The goal of the study was to ascertain how the occurrence of stunting in children between the ages of 24-59 months and socio-cultural characteristics of transcultural nursing relate to one another. Cross sectional observational analysis was used in this study. Mothers and toddlers between the ages of 24-59 months made up the sample population, and there were 149 respondents. Frequency distribution statistics were used in univariate data analysis, the chi-square statistical test in bivariate data analysis, t-independent simple logistic regression in multivariate data analysis, and multiple logistic regression statistical test prediction models in multivariate data analysis. The results of the study were the number of children in the family, maternal age, type of family, food taboo when the child was sick and related to stunting based on bivariate analysis with p value<0.05. After multivariate analysis was performed, the factor of abstinence from eating when the child was sick was the dominant factor with (Adjusted OR 2.4) (95% CI 1.2208-5.0225) and (p-value 0.01). This study confirms that an individual's behavior will be influenced by the local socio-cultural environment in which the individual lives and settles.
Keywords   : stunting, food taboo, transcultural nursing
References
Abate, B. B. et al. (2020) “Prevalence and Determinants of Stunting Among Adolescent Girls in Ethiopia,†Journal of Pediatric Nursing, 52, hal. e1–e6. doi: 10.1016/j.pedn.2020.01.013.
Athavale, P. et al. (2020) “A qualitative assessment of barriers and facilitators to implementing recommended infant nutrition practices in Mumbai, India,†Journal of Health, Population and Nutrition, 39(1), hal. 1–12. doi: 10.1186/s41043-020-00215-w.
Ayuningtyas, A., Simbolon, D. dan Rizal, A. (2018) “Asupan Zat Gizi Makro dan Mikro terhadap Kejadian Stunting pada Balita,†Jurnal Kesehatan, 9(3), hal. 445. doi: 10.26630/jk.v9i3.960.
Destriatania, S. (2013) “Analisis Praktik Menyusui , Penyakit Infeksi Dan Faktor Bulan Di Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir Analysis of Breastfeeding Practice , Infection Diseases and Sosiodemographic Factor With Children Linear Growth in Pendahuluan,†Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 4, hal. 24–32.
Fitri, L. (2018) “Stunting Di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru,†Jurnal Endurance, 3(1), hal. 131–137. Tersedia pada: http://ejournal.lldikti10.id/index.php/endurance/article/viewFile/1767/930.
Gebru, K. F. et al. (2019) “Determinants of stunting among under-five children in Ethiopia : a multilevel mixed- effects analysis of 2016 Ethiopian demographic and health survey data,†BMC Pediatrics, 19, hal. 1–13.
Ickes, S. B. et al. (2018) “Associations between social support, psychological well-being, decision making, empowerment, infant and young child feeding, and nutritional status in Ugandan children ages 0 to 24 months,†Maternal and Child Nutrition, hal. 1–11. doi: 10.1111/mcn.12483.
Kemenkes RI (2018) “Hasil Utama Riskesdas 2018 Provinsi Kalimantan Barat,†Riskesdas 2018, hal. 20–21.
Kodish, S. R. et al. (2019) “Socio-Ecological Factors That Influence Infant and Young Child Nutrition in Kiribati: A Biocultural Perspective,†Nutrients, 11(6). doi: 10.3390/nu11061330.
Mentari, S. dan Hermansyah, A. (2019) “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Stunting Anak Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Upk Puskesmas Siantan Hulu,†Pontianak Nutrition Journal (PNJ), 1(1), hal. 1. doi: 10.30602/pnj.v1i1.275.
Novitasari, Destriatania, S. dan Febry, F. (2016) “Determinan Kejadian Anak Balita di Bawah Garis Merah di Puskesmas Awal Terusan,†Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(1), hal. 48–63. Tersedia pada: http://www.jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm.
Nurbiah, Rosidi, A. dan Margawati, A. (2019) “The potency of socio-economic family and cultural factor in affecting stunting of Muna ethnic in Batalaiworu, Southeast Sulawesi,†IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 292(1). doi: 10.1088/1755-1315/292/1/012015.
Purwanti, R. dan Nurfita, D. (2019) “Review Literatur: Analisis Determinan Sosio Demografi Kejadian Stunting Pada Balita di Berbagai Negara Berkembang,†Buletin Penelitian Kesehatan, 47(3), hal. 153–164. doi: 10.22435/bpk.v47i3.1349.
Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI (2018) “Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia,†Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, 53(9), hal. 1689–1699. doi:10.1017/CBO9781107415324.004
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Landak (2019) Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/U dan TB/U Menurut Kecamatan dan Puskesmas. Ngabang.
Siswati, T. (2019) “ Risk Factors for Stunting and Severe Stunting among under Five Years Children in Rural Areas in Indonesia,†International Journal of Science and Research, 8(11), hal. 1635–1640. doi: 10.21275/ART20202896.
Supariasa, D. N. dan Purwaningsih, H. (2019) “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita di Kabupaten Malang,†Karta Rahardja, Jurnal Pembangunan dan Inovasi, 1(2), hal. 55–64. Tersedia pada: http://ejurnal.malangkab.go.id/index.php/kr.
Susanti, I., Pambayun, R. dan Febry, F. (2012) “Gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Anak Umur 2-5 Tahun pada Keluarga Petani di Desa Pelangki Kecamatan Muaradua Kabupaten Oku Selatan,†Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 3(2), hal. 96–107. Tersedia pada: http://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/98.
Takele, K., Zewotir, T. dan Ndanguza, D. (2019) “Understanding correlates of child stunting in Ethiopia using generalized linear mixed models,†BMC Public Health, 19(1), hal. 1–8. doi: 10.1186/s12889-019-6984-x.
Wardani, D. W. S. R., Wulandari, M. dan Suharmanto, S. (2020) “Hubungan Faktor Sosial Ekonomi dan Ketahanan Pangan terhadap Kejadian Stunting pada Balita,†Jurnal Kesehatan, 11(2), hal. 287. doi: 10.26630/jk.v11i2.2230.
Yustisia, Y., Anmaru, R. dan Laksono, B. (2019) “The Influencing Factor Analysis of Stunting Incidence in Children Aged 24-59 Months At Kedung Jati Village,†Public Health Perspective Journal, 4(2), hal. 116–
Downloads
Published
Issue
Section
Citation Check
License
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.