Hubungan Program Pembangunan Keluarga dengan Kelangsungan Penggunaan Kontrasepsi di Provinsi Jambi

Authors

  • Farid Agushybana Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia http://orcid.org/0000-0002-8557-370X
  • Risqi Khusnul Khotimah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
  • Kharisma Olivia Anugrah Cahyani Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
  • Islakhiyah Mushoddiq Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi, Indonesia http://orcid.org/0000-0001-6736-1159

DOI:

https://doi.org/10.33006/ji-kes.v6i1.367

Abstract

ABSTRAK

Program pembangunan keluarga bertujuan untuk mencapai keluarga yang berkualitas dan sejahtera. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan program ini adalah dengan menggunakan dan menjaga kelangsungan penggunaan kontrasepsi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara program pembangunan keluarga dengan kelangsungan penggunaan kontrasepsi di Provinsi Jambi. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain cross-sectional study dan menggunakan pendekatan Analisis Data Sekunder (ADS) SKAP 2018. Analisis statistik digunakan untuk menguji variabel penelitian. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara usia ibu, tingkat pendidikan, persepsi tentang jumlah anak ideal, jumlah anak yang terlahir hidup dan tempat pemberian pelayanan kontrasepsi terakhir dengan keberlangsungan penggunaan alat kontrasepsi pada WUS di Provinsi Jambi dengan nilai p <0,05. Selain itu, tersedianya akses informasi tentang program pembangunan keluarga juga berkontribusi pada kelangsungan penggunaan kontrasepsi meskipun tidak memiliki hubungan yang signifikan secara statistik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa WUS yang masih terus menggunakan alat kontrasepsi memiliki pengetahuan dan akses sumber informasi yang baik mengenai program pembangunan keluarga.

Kata kunci: pembangunan keluarga, kontrasepsi, WUS.

ABSTRACT

The family development program seeks to create thriving, high-quality families. Utilizing and maintaining a continuous contraceptive use regimen is one of the ways that this program's goals can be met.  The aim this study to analyze the factors that influence the relationship between family development programs and the continuity of contraceptive use in Jambi Province. This study uses descriptive quantitative research methods with a cross-sectional study design and uses the 2018 SKAP Secondary Data Analysis (ADS) approach. Statistics analyzes were used to test the research variables. Based on the results of the study, it is known that there is a relationship between maternal age, level of education, perceptions of the ideal number of children, number of children born alive, and the place where the last contraceptive service was provided and the continued use of contraceptives in WUS in Jambi Province with a p-value <0.05. In addition, even though there is no statistically significant correlation, the availability of information on family development programs influences the continued use of contraception. According to this study's findings, women who continue to take contraceptives are well-versed in family development initiatives.

Keywords: family development, contraception, WUS

Author Biographies

Farid Agushybana, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang

Bagian Biostatistika dan Kependudukan

Risqi Khusnul Khotimah, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang

Bagian Biostatistika dan Kependudukan

Kharisma Olivia Anugrah Cahyani, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Semarang

Bagian Biostatistika dan Kependudukan

References

Amaliah, A. R. (2019). Faktor yang Mempengaruhi Kelangsungan Pemakaian alat Kontrasepsi Suntik Depomedroksi Progesteron Asetat (DMPA) dan Cyclofem Pada Akseptor Keluarga Berencana di Puskesmas Kassi Kassi Kota Makassar. Jurnal Mitrasehat, 9(1), 326–334.

Asih, L., & Oesman, H. (2009). Analisis Lanjut SDKI 2007: Faktor yang mempengaruhi pemakaian kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Jakarta: BKKBN.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Badan Pusat Statistik, Kementerian Kesehatan, dan I. (2018). Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional: Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Badan Pusat Statistik, K. K., & ICF. (2018). Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. In Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

Badan Pusat Statistik, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Departemen Kesehatan, dan M. I. (2013). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012.

Badan Pusat Statistik. (2019). Angka Kelahiran Total Menurut Provinsi, 2012 dan 2017.

BKKBN. (2018). Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program KKBPK (SKAP) Keluarga Tahun 2018. BKKBN.

BKKBN. (2020). Rencana Strategis BKKBN 2020-2024.

BKKBN Provinsi Jambi. (2019). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2018.

Casuli. (2005). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keikutsertaan KB pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Tanjungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis Tahun 2005. Universitas Diponegoro.

Darmawan, D. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Dewi, P. H. C., & Notobroto, H. B. (2014). Rendahnya Keikutsertaan Pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Pasangan Usia Subur Di Polindes Tebalo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Biometrika Dan Kependudukan, 3, 66–72.

Fitriani, N. A. (2020). Hubungan Jenis Fasilitas Kesehatan dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang pada Wanita Usia Subur di Indonesia (Analisis Data Performance Monitoring dan Accountability 2020). Universitas Gajah Mada.

Hanis, M. (2013). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Drop Out pada Akseptor KB di Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 3(4), 68–76.

Hartoyo, Latifah, M., & Mulyani, S. R. (2011). Studi Nilai Anak, Jumlah Anak yang diinginkan, dan Keikutsertaan Orang Tua dalam Program KB. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 4(1), 37–45.

Kemenkes RI. (2013). Situasi Keluarga Berencana di Indonesia. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan, 2, 11–16.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Pedoman Manajemen Pelayanan Keluarga Berencana.

Kusumawardani, P. A., & Machfudloh, H. (2021). Efek Samping KB Suntik Kombinasi (Spotting) dengan Kelangsungan Akseptor KB Suntik Kombinasi. JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan), 5(1), 33–37. https://doi.org/10.33006/ji-kes.v5i1.227

Mato, R., & Rasyid, H. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efek Samping Pemakaian Kontrasepsi Suntik Depo Provera di Puskesmas Sudiang Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 5(2), 129–135.

Moreau, C., Trussell, J., Rodriguez, G., Bajos, N., & Bouyer, J. (2007). Contraceptive failure rates in France: Results from a population-based survey. Human Reproduction, 22(9), 2422–2427. https://doi.org/10.1093/humrep/dem184

Morissan. (2017). Metode Penelitian Survei. Kencana Prenadamedia Group.

Nurjannah, S. N., & Susanti, E. (2017). Determinan kejadian drop out penggunaan kontrasepsi pada pasangan usia subur (pus) di kabupaten kuningan. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Hiusada Kuningan, 6(2), 1–10.

Rizali. (2016). Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik Di Kelurahan Mattoangin Kecamatan Mariso Kota Makassar. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 9(3), 176–183.

Saskara, I. ayu gde dyastari, & Marhaeni, A. agung istri ngurah. (2015). Pengaruh Faktor Sosial , Ekonomi , dan Demografi terhadap Penggunaan Kontrasepsi di Denpasar. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, 8(2), 155–161.

Sinsin, L. (2008). Masa Kehamilan & Persalinan. PT Elex Media Komputindo.

Sistri, S. (2009). Kelangsungan Penggunaan Kontrasepsi di Indonesia. Kesmas: National Public Health Journal, 3(5), 206. https://doi.org/10.21109/kesmas.v3i5.211

Downloads

Published

2022-08-31

Citation Check