PENGALAMAN IBU MENIKAH DINI YANG GAGAL MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF

Authors

  • Seventina Nurul Hidayah Politeknik Harapan Bersama, Indonesia
  • Adevia Maulidya Chikmah Politeknik Harapan Bersama
  • Umi Baroroh Politeknik Harapan Bersama

DOI:

https://doi.org/10.33006/ji-kes.v4i1.164

Abstract

Selama pemberian ASI banyak alasan yang disampaikan ibu untuk tidak menyusui bayinya.   Pernikahan dini yang disertai dengan ketidaksiapan memberikan pola asuh yang baik akan berdampak pada status gizi anak terutama pemberian ASI Eksklusif. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi setelah lahir yang mengandung nutrisi paling lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI juga memiliki manfaat dalam mencegah terjadinya infeksi pada bayi. Namun, pemberian ASI Eksklusif masih terbilang rendah. Rendahnya cakupan menyusui dipengaruhi oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu menikah dini yang tidak berhasil memberikan ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Tegal Barat.

Penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara semistruktur dengan pendekatan fenomenologi. Wawancara dilakukan kepada 3 orang partisipan yang memiliki anak usia 6-12 bulan di Wilayah Puskesmas Tegal Barat. Sampel diambil menggunakan purposive sampling (variasi maksimal). Pernyataan responden dicatat dengan menggunakan perekam suara, dan kemudian ditranskipkan, dikodekan, ditafsirkan, dan dikategorikan, sehingga dapat membentuk tema.

Hasil penelitian didapatkan lima tema, yaitu pengetahuan mengenai ASI Eksklusif, faktor yang menghambat keberhasilan ASI Eksklusif, peran tenaga kesehatan, cara yang dilakukan ibu untuk menambah produksi ASI dan makanan yang diberikan ibu untuk MPASI dini. Kesimpulan : Ketidakberhasilan pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu pengetahuan ibu yang kurang, terjadinya rawat pisah, rendahnya frekuensi menyusui langsung, terjadinya sindrom ASI kurang, pemberian susu formula sebelum ASI, pemberian MPASI dini dan penggunaan KB.

 

Kata kunci : Ketidakberhasilan, ASI Eksklusif

Downloads

Download data is not yet available.

References

Apriani, Ika. (2012). Perbedaan Faktor-faktor Pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Poncol dan Puskesmas Candi Lama Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol.1/2/2012Hal. 346-356

Balitbang Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI

Hidajati, (2012). Manajemen Laktasi: Febriani. N, Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas Kesehatan di Puskesmas. Jakarta, Pustaka Bunda : 76-83.

Moleong, Lexy J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Satori, Djam’an dan Aan Komariah. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung :Alfabeta.

Smith, Paige H (2012) .Early Breastfeeding Experiences of Adolescent Mothers : AQualitative Prospective Study. USA.

Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sulistiyah. (2016). Hubungan antara Frekuensi Ibu Menyusui pada bayi 0-6 bulan dengan Kelancaran ASI.

Syafneli, Eka Yuli Handayani. (2015). Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Desa Pasir Jaya tahun 2014.

Qudriani, Latifah, Hidayah (2018) Pengalaman Menyusui secara Eksklusif pada Ibu Primipara di Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal.

Downloads

Published

08/30/2020

How to Cite

Hidayah, S. N., Chikmah, A. M., & Baroroh, U. (2020). PENGALAMAN IBU MENIKAH DINI YANG GAGAL MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF. JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan), 4(1), 11–15. https://doi.org/10.33006/ji-kes.v4i1.164

Citation Check