J-PENGMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jpengmas <div class="description"> <div id="focusAndScope"><hr /> <table style="height: 189px; width: 100%;" width="100%" bgcolor="#f0f0f0"> <tbody> <tr style="height: 17px;"> <td style="height: 17px; width: 23.3808%;" width="20%">Journal title</td> <td style="height: 17px; width: 56.6192%;" width="60%"><a href="https://ojshafshawaty.ac.id/index.php/jpengmas">J-PENGMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat)</a></td> <td style="height: 189px; width: 20%;" rowspan="9" valign="top" width="20%"><img src="https://ojshafshawaty.ac.id/public/site/images/admin/journalthumbnail-en-us.jpg" alt="" width="300" height="415" /></td> </tr> <tr style="height: 17px;"> <td style="height: 17px; width: 23.3808%;" width="20%">Initials</td> <td style="height: 17px; width: 56.6192%;" width="60%"><strong>J-PENGMAS</strong></td> </tr> <tr style="height: 17px;"> <td style="height: 17px; width: 23.3808%;" width="20%">Abbreviation</td> <td style="height: 17px; width: 56.6192%;" width="60%"> </td> </tr> <tr style="height: 17px;"> <td style="height: 17px; width: 23.3808%;" width="20%">Frequency</td> <td style="height: 17px; width: 56.6192%;" width="60%"> <strong>2 issues per year</strong></td> </tr> <tr style="height: 17px;"> <td style="height: 17px; width: 23.3808%;" width="20%">DOI</td> <td style="height: 17px; width: 56.6192%;" width="60%"><strong>Prefix 10.333006 by <img style="width: 100px;" src="http://ijain.org/public/site/images/apranolo/Crossref_Logo_Stacked_RGB_SMALL.png" alt="" /></strong></td> </tr> <tr style="height: 17px;"> <td style="height: 17px; width: 23.3808%;" width="20%">ISSN</td> <td style="height: 17px; width: 56.6192%;" width="60%"><strong>P-ISSN: | E-ISSN: </strong></td> </tr> <tr style="height: 17px;"> <td style="height: 17px; width: 23.3808%;" width="20%">Editor-in-chief</td> <td style="height: 17px; width: 56.6192%;" width="60%"> </td> </tr> <tr style="height: 35px;"> <td style="height: 35px; width: 23.3808%;" width="20%">Publisher</td> <td style="height: 35px; width: 56.6192%;" width="60%"><a href="https://stikeshafshawaty.ac.id/">STIKES Hafshawaty Zainul Hasan</a></td> </tr> <tr style="height: 35px;"> <td style="height: 35px; width: 23.3808%;" width="20%">Citation Analysis</td> <td style="height: 35px; width: 56.6192%;" width="60%"><strong>Google Scholar | Garuda</strong></td> </tr> </tbody> </table> <div align="justify"> <p> </p> </div> </div> <p style="text-align: justify;">J-PENGMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat): Jurnal hasil pengabdian kepada masyarakat bidang kesehatan.</p> <p style="text-align: justify;">J-PENGMAS adalah jurnal yang diterbitkan oleh LPPM Stikes Hafshawaty Zainul Hasan yang terbit sejak bulan Mei 2017.</p> <p style="text-align: justify;">J-PENGMAS terbit secara berkala dua kali setahun. Jurnal ini berisi tulisan yang diangkat dari hasil pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kesehatan, seperti: keperawatan, kebidanan, kesehatan masyarakat, farmasi, gizi dan lain-lain. Pengelola menyambut baik kontribusi dalam bentuk artikel dari para dosen dan pakar kesehatan untuk dipublikasikan di jurnal ini. Naskah yang dikirim harus asli dan belum pernah dipublikasikan di media lain.</p> </div> en-US oemi_nrs@yahoo.co.id (Umi Narsih) oemi_nrs@yahoo.co.id (Umi Narsih) Sat, 08 Jan 2022 05:52:12 +0000 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PENERAPAN MIND BODY THERAPY UNTUK MENINGKATKAN EKSPRESI EMOSI KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN SKIZOFRENIA https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jpengmas/article/view/159 <p><strong><em>Abstrak </em></strong></p><p class="StyleAuthorBold"><em>Skizofrenia menjadi salah satu gangguan mental yang memerlukan perawatan jangka panjang. Pasien skizofrenia mengalami tingkat ketergantungan yang tinggi dalam melakukan akti</em><em>vi</em><em>tas sehari-hari terutama kepada keluarga. Situasi ini menyebabkan keluarga sering kali tidak dapat menerima perubahan perilaku yang dialami pasien skizofrenia. Keluarga cenderung menolak, minder, malu, marah, sedih, kecewa dan putus asa. Kegiatan mind body therapy ini dilakukan untuk meningkatkan kembali ekspresi emosi keluarga dalam merawat pasien skizofrenia secara positif. Kegiatan ini dilakukan dengan melatih keluarga untuk merileksasikan seluruh fungsi tubuh sehingga menjadi rileks</em><em>, k</em><em>emudian diberikan sugesti positif. Melalui kegiatan ini didapatkan hasil bahwa sebagian besar keluarga merasa lelah, tidak berdaya, cemas, takut, sedih, malu dan selalu marah selama merawat pasien skizofrenia dikarenakan pasien skizofrenia sangat sulit untuk diarahkan. Pada akhir kegiatan, dilakukan penilaian kembali dan diperoleh hasil bahwa keluarga dapat menerima segala perubahan perilaku pasien skizofrenia, memiliki komitmen untuk bersikap baik dengan cara memperhatikan dan memenuhi segala kebutuhan pasien skizofrenia. Dengan demikian, maka dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatkan ekspresi emosi keluarga dalam merawat pasien skizofrenia. </em></p><p class="abstrak"><strong><em>Kata </em></strong><strong><em>k</em></strong><strong><em>unci: </em></strong><em>ekspresi emosi, keluarga, skizofrenia, mind body therapy</em></p><p class="abstrak"><em>  </em></p><p class="StyleAuthorBold"><em>Abstract</em></p><p class="Affiliation"><em>Schizophrenia is a mental disorder that requires long-term care. Schizophrenia patients experience a high level of dependence in doing daily activities, especially to the family. This situation causes the family often can not accept changes in behavior experienced by patients with schizophrenia. Families tend to reject, inferior, ashamed, angry, sad, disappointed and hopeless. This mind body therapy activity is carried out to increase family emotional expression again in treating patients with schizophrenia positively. This activity is carried out by training families to relax all bodily functions so that they become relaxed and then given positive suggestions. Through this activity, it was found that most families feel tired, helpless, anxious, afraid, sad, embarrassed and always angry when treating schizophrenia patients because schizophrenia patients are very difficult to direct. At the end of the activity, a reassessment was carried out and the results were obtained that the family could accept all changes in the behavior of the schizophrenic patient, have a commitment to be kind by paying attention and meeting all the needs of the schizophrenic patient. Thus, from this activity it can be concluded that there is an increase in the expression of family emotions in treating schizophrenic patients.</em><em></em></p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: emotional expression, family, schizophrenia, mind body therapy</em> Iin Aini Isnawati, Rizka Yunita Copyright (c) 2020 J-PENGMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jpengmas/article/view/159 Sat, 08 Jan 2022 00:00:00 +0000 PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS KEPOLISIAN SEBAGAI FIRST RESPONDER EMERGENCY DALAM KEMAMPUAN PEMBERIAN BANTUAN HIDUP DASAR PADA KEPOLISIAN SEKTOR (POLSEK) PAJARAKAN KABUPATEN PROBOLINGGO https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jpengmas/article/view/160 <p align="center"><strong><em> A</em></strong><strong><em>bstrak</em></strong></p><p><em>Peristiwa kecelakaan dapat terjadi dalam waktu, tempat dan keadaan yang tak terduga. Pertolongan awal yang cepat dan tepat sangat penting bagi para korban untuk mengantisipasi terjadinya cedera lebih lanjut. </em><em>Penyebab k</em><em>ematian dan kecacatan pada kecelakan adalah kurang efektifnya penanganan awal pra rumah sakit. Sebagian besar kematian akibat trauma terjadi pada masa pre hospital, sebelum korban dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan. Petugas kepolisian sebagai first responder yang sangat mungkin berada di lokasi disaat terjadi kejadian</em><em>. Kurang</em><em>nya pengetahuan dan keterampilan dalam pemberian Bantuan Hidup Dasar dapat menjadi penyebab </em><em>utama </em><em>kematian korban. </em><em>Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah </em><em>untuk meningkatkan kapasistas kemampuan First Responder Emergency tim kepolisian tentang perilaku yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam penanganan korban kegawatdaruratan</em><em>. Pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk pemberian materi. Metode pendidikan kesehatan yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi tentang tehnik BLS. Hasil kegiatan menunjukkan keberhasilan yaitu terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan anggota Polsek Pajarakan dalam melakukan pemberian bantuan hidup dasar. </em></p><p><strong><em>Kata </em></strong><strong><em>k</em></strong><strong><em>unci : </em></strong><em>first responder emergency</em><em>, </em><em>b</em><em>antuan </em><em>h</em><em>idup </em><em>d</em><em>asar</em><em> , </em><em>Polsek Pajarakan</em><em></em></p><p><em> </em></p><p> </p><p align="center"><strong><em>Abstract</em></strong></p><p><em>Today an a</em><em>ccident events can occur in unexpected times</em><em> and </em><em>places. </em><em>A</em><em>ppropriate initial help is very important for victims to anticipate further injury. The cause of death and disability in accidents is the lack of effective pre-hospital management. Most deaths from trauma occur during the pre-hospital period, before the victim is taken to a health care facility. Police officers as first responder who are very likely to be at the location when the incident occurred. Lack of knowledge and skills in providing Basic Life </em><em>Support</em><em> can be a major cause of death for victims. The purpose of this community service is to increase the capacity of the police team's First Responder Emergency capabilities regarding behavior that includes knowledge, attitudes and skills in handling emergency victims. This service is carried out in the form of giving material. The health education methods used were lectures</em><em> </em><em>and demonstrations about BLS techniques. The results of the activity showed success that there was an increase in the knowledge and abilities of members of the Pajarakan Police Station in providing basic life </em><em>support</em><em>.</em><em></em></p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>first responder emergency</em><em>, </em><em>basic life support, </em><em>Pajarakan Police Station</em><strong></strong></p> Achmad Kusyairi, Widya Addiarto, Ana Fitria Nusantara Copyright (c) 2020 J-PENGMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jpengmas/article/view/160 Sat, 08 Jan 2022 00:00:00 +0000 PENTINGNYA PENGETAHUAN TENTANG VCT (VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING) BAGI MASYARAKAT USIA PRODUKTIF DI DESA PANDEAN KECAMATAN PAITON KABUPATEN PROBOLINGGO https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jpengmas/article/view/169 <p align="center"><strong><em>ABSTRAK</em></strong></p><p align="center"><strong><em> </em></strong></p><p><em>Voluntary Counselling and Testing (VCT) adalah tes HIV yang dilakukan atas inisiasi dari klien di klinik VCT. Adapun tujuan dari layanan Voluntary Counselling and Testing yaitu pencegahan penularan HIV, sebagai pintu masuk menuju terapi dan perawatan serta memperkuat jejaring dan dukungan layanan psikososial</em><em>. Data Komisi Pemberantasan AIDS (KPA) Kabupaten Probolinggo tahun 2013, bahwa kasus HIV selama 3 tahun dari tahun 2010-2013 terdapat 561 kasus dengan 116 meninggal dunia. Sedangkan data kasus HIV pada tahun 2013 sebanyak 153 orang dan penderita HIV didominasi oleh ibu rumah tangga.Tujuan IbM </em><em>untuk meningkatkan pengetahuan </em><em>masyarakat tentang pentingnya VCT dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan VCT di Desa Pandean Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo. Metode IbM yaitu bekerjasama dengan bidan di Desa Pandean Kecamatan Paiton serta dengan masyarakat untuk mengukur pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Hasil kegiatan menunjukkan sebanyak 20 orang (100%) dari dusun Kramat dan 20 orang (100%) Dusun Krajan hadir dalam kegiatan ini dan setelah dilakukan evaluasi diketahui terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Voluntary Counselling and Testing sebelum dan sesudah penyuluhan. Kesimpulan semakin meningkatnya </em><em>pengetahuan </em><em>dan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan layanan Voluntary Counselling and Testing. Diharapkan bidan pemegang wilayah bekerjasama dengan Manajer kasus untuk melakukan kegiatan edukasi tentang pentingnya layanan Voluntary Counselling and Testing.</em><strong><em></em></strong></p><p> </p><p><strong><em>Kata kunci:</em></strong><em> Pengetahuan, Voluntary Counselling and Testing</em></p><p><strong><em> </em></strong></p><p align="center"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p align="center"><strong><em> </em></strong></p><p><em>Voluntary Counselling and Testing</em><em> is HIV testing bas</em><em>e</em><em> on initiation from client in VCT clinic. The objective of VCT servicesis preventive of hiv transmission, as entrance to therapy and caring and strengthening networks and psicosocial support services. Data </em><em>from</em><em> eradication aids commission probolinggo regency in 2013 </em><em>said that </em><em> HIV case in 3 years form 2010-2013 have 561 cases with 166 dead. While data of HIV in 2013 shows that 153 person and majority is housewife. The objective of this program is to increase level of knowledge of community about important of VCT and awareness of community to access this services in Pandean Village Paiton Probolinggo. The methods use collaboration with midwife in Pandean Village and Community to measure of knowledge pre and post health education. The result shows a number of 20 person (100%) fr</em><em>o</em><em>m Kramat and 20 person (100%) from Krajan is attend in this event and after evaluation known there increase level of knowledge of community about voluntary counselling and testing between pre and post health education. The conclution shows </em><em>increasing of</em><em> knowledge </em><em>and awareness of people to reach VCT clinic</em><em>. Hoped of midwife can collaborate with case manager to do education about the important of </em><em>Voluntary Counselling and Testing clinic</em><em>.</em><em></em></p><p><strong><em> </em></strong></p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Knowledge,Voluntary Counselling and Testing</em> widia shofa Ilmiah Copyright (c) 2020 J-PENGMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jpengmas/article/view/169 Sat, 08 Jan 2022 00:00:00 +0000 First Aid Training Camp sebagai Upaya Membentuk Remaja Desa Siap Siaga Bencana https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jpengmas/article/view/384 <p align="center"><strong><em>Abstrak</em></strong><strong><em></em></strong></p><p><em>Pencegahan dan penanggulangan bencana tidak hanya tanggung jawab petugas terkait namun masyarakat juga harus tahu, mau dan mampu dalam pencegahan dan penanggulangan bencana. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemampuan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan dampak bencana dapat meningkatkan respon masyarakat terhadap bencana. Untuk meningkatkan respon, maka pelatihan pertolongan pertama (first aid training) harus diajarkan kepada individu, kelompok dan masyarakat</em><em>. </em><em>Remaja </em><em>desa </em><em>adalah faktor penting</em><em> dan berpotensi untuk menjadi</em><em> untuk </em><em>penyelamat</em><em> nyawa dalam situasi darurat</em><em> dengan memberikan pertolongan pertama.</em><em> Tujuan dari pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk membentuk remaja desa siap siaga bencana di Desa Andungbiru Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo. Pelatihan diberikan kepada </em><em>16</em><em> anak remaja selama </em><em>4 minggu. Pelatihan dilakukan dengan memberikan materi dan simulasi serta demonstrasi peserta. Selain itu setting di tempat menyenangkan dengan suasana seperti camping membuat peserta tidak bosan.</em><em> Hasil dari kegiatan yang dilakukan bahwa tedapat peningkatan</em><em> </em><em>pengetahuan kader dari </em><em>24</em><em>% menjadi </em><em>76</em><em>% </em><em>dan peningkatan keterampilan dari 13% menjadi 87% </em><em>terkait </em><em>pertolongan pertama pada korban bencana</em><em>. Evaluasi akhir</em><em> </em><em>keberhasilan pelatihan ini adalah tim pelaksana mampu menyiapkan peer education yang baik untuk masyarakat</em><em> </em><em>sekitar terutama remaja</em><em></em></p><p> </p><p><strong><em>Kata kunci</em></strong><em>: First Aid Training; Camp; Remaja Desa</em></p><p><em> </em></p><p><em> </em></p><p align="center"><strong><em>Abstract</em></strong><strong><em></em></strong></p><p><em>Disaster prevention and management is not only the responsibility of related officers but the community must also know, be willing and able to prevent and manage disasters. Increasing the knowledge, awareness and capacity of the community in preventing and overcoming the impact of disasters can increase community response to disasters.</em> <em>To increase response, first aid training must be taught to individuals, groups and communities. Village youth is an important factor and has the potential to save lives in emergency situations by providing first aid. The aim of this community service implementation is to form village youth who are ready for disaster. Training was given to 16 teenagers for 4 weeks. Training was carried out by providing materials and simulations as well as participant simulations. In addition, the setting in a pleasant place with a camping-like atmosphere made the participants not get bored. The results of the activities carried out were that the knowledge of cadres from 24% to 76% and an increase in skills from 13% to 87% related to first aid for disaster victims.</em> <em>The final evaluation of the success of this training is that the implementation team is able to prepare good peer education for the surrounding community, especially teenagers</em></p><p><em> </em></p><strong><em>Keyword:</em></strong><em> First Aid Training; Camp</em>; <em>Youth Village</em> Puji Affan Dwi Miriyanto, Ida Ayu Rosyida, Siti Rahayu, Linda Rofiah, Titin Putri Rohaniah, Yulia Rachmawati Hasanah, Ainul Yaqin Salam Copyright (c) 2022 J-PENGMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jpengmas/article/view/384 Sun, 31 May 2020 00:00:00 +0000