Evaluasi Terapi Antihipertensi di Puskesmas: Studi Pemakaian Obat Tahun 2023 di Kabupaten Probolinggo
Abstract
ABSTRACT
Hypertension is one of the significant health problems in Indonesia, with its increasing prevalence. This study aims to evaluate the profile of the use of antihypertensive drugs at the Paiton Health Center, Probolinggo Regency, during 2023 in order to understand drug use patterns and cost efficiency in managing hypertension at the primary level. This quantitative descriptive research uses retrospective data from the medical records of hypertensive patients. The results showed that Amlodipine 5 mg was the most widely used drug (34.33%), followed by Kaptopril 12.5 mg (30.88%). Although Nifedipine Adalat Oros 30 mg is only used 0.52%, its high cost is a concern. These findings show the need to optimize therapy and budget management to improve the quality of health services and cost-effectiveness in health centers. This research is essential to encourage evidence-based policies in the management of hypertension in Indonesia, considering the significant economic and health burden due to hypertension.
Keywords: Hypertension, Antihypertensive, Amlodipine, Captopril, Cost Efficiency, Health Center
ABSTRAK
Hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia dengan prevalensi yang terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi profil penggunaan obat antihipertensi di Puskesmas Paiton, Kabupaten Probolinggo, selama tahun 2023, guna memahami pola pemakaian obat dan efisiensi biaya dalam pengelolaan hipertensi di tingkat primer. Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan data retrospektif dari rekam medis pasien hipertensi. Hasil menunjukkan Amlodipin 5 mg menjadi obat yang paling banyak digunakan (34,33%) diikuti Kaptopril 12,5 mg (30,88%). Meski Nifedipin Adalat Oros 30 mg hanya digunakan 0,52%, biayanya yang tinggi menjadi perhatian. Temuan ini menunjukkan perlunya optimalisasi terapi dan pengelolaan anggaran untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan efektivitas biaya di Puskesmas. Penelitian ini penting untuk mendorong kebijakan berbasis bukti dalam penatalaksanaan hipertensi di Indonesia, mengingat beban ekonomi dan kesehatan akibat hipertensi yang signifikan.
Keywords: Hipertensi, Antihipertensi, Amlodipin, Kaptopril, Efisiensi Biaya, Puskesmas.
