Hubungan Lama Pengobatan dengan Penerimaan Diri (Self Acceptance) pada Penderita TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Krejengan Kabupaten Probolinggo

Abstract

Tuberculosis (TBC) menjadi salah satu masalah di dunia dalam bidang masalah penyakit menular. Lamanya pengobatan adalah satu faktor yang berdampak  pada penerimaan diri atau self–acceptance pada pasien tuberculosis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Hubungan lama pengobatan dengan penerimaan diri pada penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Krejengan. Jenis penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di wilayah Puskesmas Krejengan Probolinggo. Jumlah populasi sebanyak 57 responden sampel yang diteliti sebanyak 48 responden dengan teknik Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan yaitu lembar kuesioneri Acceptance of Illness Scale  (AIS). Uji Statistic menggunakan Uji Korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian didapatkan data lama pengobtan TB responden paling banyak selama >2 bulan - 6 bulan (Lanjutan) sebanyak 31 responden (64.6%) dan penerimaan diri responden paling banyak yaitu penerimaan diri sedang sebanyak 25 responden (52.1%). Hasil uji analisis uji statistik Korelasi Spearman Rank didapatkan nilai r = 0,001, maka nilai r lebih kecil dari pada α (0,000< 0,05). Menunjukkan adanya pengaruh antara lama pengobatan dan penerimaan diri (Self Acceptance) pada penderita TBC. Lama pengobatan akan berdapak pada penerimaan diri penderita TBC  akan tetapi dengan seiring berjalannya waktu penderita TB akan cenderung mampu menerima kondisi yang dialaminya karena telah banyak informasi dan prosedur pengobatan yang dipahami sehingga mampu membuka pemikiran positif penderita TBC.

Kata Kunci : Lama Pengobatan TBC, Penerimaan Diri, Tuberculosis