Journal of Midwifery Science (JMS)

Hubungan Riwayat Pemberian MP-ASI Isi Piringku pada Bayi Usia 9 Bulan dengan Kejadian Stunting

Ning Widia Wati, Wahida Yuliana, Yessy Nur Endah Sary — Mon, 07 Oct 2024 00:00:00 +0000

ABSTRACT

Stunting is a nutritional problem in infants caused by poor intake and nutrition in babies, This nutritional problem can occur in all age groups. Babies over 6 months need the right history of complementary food according to the complementary food of isi piringku program . This study aims to determine the relationship between the historythe complementary food of isi piringku program and the case of stunting at the Kotaanyar District Health Center, Proboliggo Regency. The design used is a cross- sectional survey. The sampling technique chosen was purposive sampling with a sample of 52 respondents who have under five years old aged 9 month infants. The analysis used was a chi-square statistical test with a significance level of 95% (alpha 0.05). The results of the study showed that the complementary food of isi piringku program was in the appropriate category as many as 33 respondents (63.5%). Meanwhile, the most stunting incidence was in the non-risk category as many as 30 respondents (57.7%). The Chi-square test showed a significant relationship between the complementary food of isi piringku program and the case of stunting with a p value of 0.02 (α < 0.05). It is hoped that this research can be a motivation and reference in education, health and services to always voice the importance of appropriate and sufficient complementary food.

Keywords: complementary food isi piringku program, Stunting case

ABSTRAK

Stunting merupakan permasalahan gizi pada balita yang disebabkan oleh nutrisidan gizi yang kurang pada bayi, Permasalahan gizi ini bisa terjadi pada semua kelompok umur. Bayi diatas 6 bulan membutuhkan MP-ASI yang tepat sesuai dengan MP-ASI Isi Piringku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan riwayat pemberian MP-ASI isi piringku dengan kejadian stunting dipuskesmas kecamatan kotaanyar kabupaten proboliggo. Rancangan yang digunakan adalah cross-sectional survey. Teknik sampling yang dipilih adalah purposive sampling dengan jumlah sample 52 responden ibu balita usia 9 bulan. Analisis yang digunakan adalah uji statistic chi-square dengan Tingkat kemaknaan 95% (alpha 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terbanyak riwayat pemberian MP-ASI isi piringku kategori sesuai sebanyak 33 responden (63,5%). Sedangkan kejadian stunting terbanyak pada kategori tidak beresiko sebanyak 30 responden (57,7%). Uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara riwayat pemberian MP-ASI dengan Kejadian Stunting dengan nilai p value 0,02 (α < 0.05 ). Diharapkan penelitian ini bisa menjadi motifasi serta acuan untuk pendidikan, kesehatan serta pelayanan untuk senantiasa menyuarakanpentingya MP-ASI yang sesuai dan mencukupi.

Kata Kunci: Riwayat Pemberian MP-ASI Isi Piringku, Kejadian Stunting

Hubungan Paritas dengan Perdarahan Post Partum di Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo

Uswatun Hasanah, Agustina Widayati, Muthmainnah Zakiyyah — Mon, 07 Oct 2024 00:00:00 +0000

ABSTRACT

Postpartum hemorrhage is bleeding of more than 500 cc after vaginal delivery and more than 1,000 ml for abdominal delivery. Bleeding at the Kraksaan Health Center reached 28.44%. It is still far from knowing the cause of the bleeding. The purpose of this study is to determine the correlation between parity and postpartum bleeding at the Kraksaan Health Center, Probolinggo. This type of research as an analytical survey with a retrospective design. The study population was all mothers who gave birth at the Kraksaan Probolinggo Health Center, with a total of 36 respondents taken by Total Sampling. Data was analyzied using univariate and bivariate with spearman rank test statistics. The results of the study, showed that the correlation between parity and postpartum bleeding at the Kraksaan Health Center, Probolinggo, was P Value: not exceeding 0.005 There is a correlation between parity and postpartum hemorrhage. It is recommended to mothers who have given birth more than 2 times so that they can give distance to pregnancy by immediately using contraception, as well as consuming healthy and nutritious foods and also routinely checking their pregnancy so that they can find out abnormalities early.

Keywords: Relationships, Parity, Bleeding, Post Partum

ABSTRAK

Perdarahan postpartum adalah perdarahan lebih dari 500 cc setelah persalinan pervaginam dan lebih dari 1.000 ml untuk persalinan abdominal. Perdarahan Di Puskesmas Kraksaan mencapai 28,44%. Hal tersebut masih jauh untuk mengetahui penyebab perdarahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Paritas dengan Perdarahan Post Partum Di Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain retrospesktif. Populasi penelitian adalah seluruh ibu ibu bersalin di Puskesmas Kraksaan Probolinggo, dengan jumlah responden sebanyak 36 orang yang diambil dengan Total Sampling. Analisis data secara univariat dan bivariat dengan statistik uji spearman rank. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Hubungan Paritas dengan Perdarahan Post Partum Di Puskesmas Kraksaan Kabupaten Probolinggo, yaitu P Value: tidak melebihi 0,005 Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara paritas dengan perdarahan post partum. Disarankan kepada Ibu yang sudah melahirkan lebih dari 2 kali agar dapat memberikan jarak pada kehamilan dengan cara segera menggunakan kontrasepsi, serta mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dan juga rutin memeriksakan kehamilannya agar dapat mengetahui kelainan secara dini.

Kata Kunci: Hubungan, Paritas, Perdarahan, Post Partum

Hubungan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Bayi Usia 6-12 Bulan

Jihan Tasyabitah Tri Maulia, Wahida Yuliana, Agustina Widayati — Mon, 07 Oct 2024 00:00:00 +0000

ABSTRACT

Stunting is a chronic malnutrition problem caused by insufficient nutritional intake for a long time that is not in accordance with nutritional needs. One of the causes of stunting in infants is the absence of exclusive breastfeeding of 6 months. The purpose of this study is to determine the relationship between the history of exclusive breastfeeding and the case of stunting in infants. This study used a cross sectional approach to 59 respondents. Sampling was done using purposive sampling technique. The instrument used was in the form of a KIA book. The results of the study used the chi-square test. With the results of the history of non-exclusive breastfeeding at risk of stunting as many as 44 respondents (96.8%) and those who are not at risk of stunting 1 respondent (2.2%) while babies who have a history of exclusive breastfeeding who are not at risk of stunting as many as 11 respondents (78.6%) and those at risk of stunting as many as 3 respondents (21.4%). The results of the chi-square test obtained p = 0.000 (0.000 < 0.05), which showed that there is a correlation between the history of exclusive breastfeeding and the case of stunting in infants aged 6-12 months. It is hoped that this research can be a motivation and reference in education, health and services to always voice the importance of exclusive breastfeeding to babies.

Keywords: Exclusive Breastfeeding, Stunting

ABSTRAK

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Salah satu penyebab stunting pada balita adalah tidak diberikannya ASI eksklusif selama 6 bulan. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita. Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional kepada 59 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa buku KIA. Hasil penelitian menggunakan uji chi-square. Dengan hasil riwayat pemberian ASI non eksklusif yang beresiko stunting sebanyak 44 responden (96,8%) dan yang tidak beresiko stunting 1 responden (2,2%) sedangkan bayi yang memiliki riwayat ASI eksklusif yang tidak beresiko stunting sebanyak 11 responden (78,6%) dan yang beresiko stunting sebanyak 3 responden (21,4%). Didapatkan hasil uji chi-square p = 0.000 (0.000 < 0.05), hal ini menunjukkan ada hubungan riwayat pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada bayi usia 6-12 bulan. Diharapkan penelitian ini bisa menjadi motivasi serta acuan untuk pendidikan, kesehatan serta pelayanan untuk senantiasa menyuarakan pentingya pemberian ASI eksklusif kepada bayi.

Kata Kunci: ASI Eksklusif, Stunting

Hubungan Personal Hygiene pada Remaja Putri dengan kejadian Pruritus Vulvae saat Menstruasi

Hilda, Agustina Widayati, Iit Ermawati — Tue, 08 Oct 2024 00:00:00 +0000

ABSTRACT

Pruritus vulvae is a disorder characterized by itching or irritation in the female external genetalia organ. The purpose of this study is to determine the correlation between personal hygiene in adolescent girls and the incidence of pruritus vulvae during menstruation at Islamic Junior High School Darul ulum probolinggo. This type of research is correlational analytics, while the design used a cross sectional approach. The population of this study was all Islamic Junior High School Darul ulum students aged 13-18 years with a total of 50 respondents taken with a total sampling. The data analysis used univariate analysis and bivariate with che square test statistics. Based on the results of the research, the most statistical tests between personal hygiene and the incidence of pruritus vulvae, namely the most personal hygiene was in the category of adequate, namely there was 30 people (60%) and the most incidence of pruritus vulvae was in the category of not experiencing pruritus vulvae, there are 37 people (60%). Based on the results of the chi square statistical test, a p-value of .0.001 was obtained where the result of p-value<a = 0.005, which means that there is Correlation between personal hygiene in adolescent girls and the incidence of pruritus vulvae during menstruation. It is hoped that health workers can plan appropriate health promotion in providing health services for the community, especially about personal hygiene and pruritus vulvae. In addition, students must also improve personal hygiene by maintaining their health.

Keywords: Personal Hygiene, Pruritus, Menstruation

ABSTRAK

Pruritus vulvae ialah kelainan yang dicirikan oleh kegatalan atau iritasi dalam organ genetalia eksterna wanita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Personal Hygiene Pada Remaja Putri Dengan Kejadian Pruritus Vulvae Saat Menstruasi Di MTS Darul Ulum Patokan Kraksaan Probolinggo. Jenis penelitian ini adalah analitik kolerasional, sedangkan desain yang digunakan adalah pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswi MTS Darul Ulum yang berusia 13-18 tahun dengan jumlah responden sebanyak 50 orang yang diambil dengan total sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan statistic uji Chi Square. Berdasarkan hasil penelitian uji statistik terbanyak Antara Personal Hygiene Dengan Kejadian Pruritus Vulvae, yaitu personal hygiene terbanyak adalah dengan kategori cukup yakni terdapat 30 orang (60%) dan Kejadian Pruritus Vulvae terbanyak adalah dengan kategori tidak mengalami terdapat 37 orang (60%). Berdasarkan hasil uji statistik chi square didapatkan p-value sebesar. 0,001 dimana hasil p-value<a =0,005, yang berarti ada hubungan Personal Hygiene Pada Remaja Putri dengan Kejadian Pruritus Vulvae Saat Mesntruasi Diharapkan tenaga kesehatan dapat merencanakan promosi kesehatan yang tepat dalam pemberian pelayanan kesehatan bagi masyarakat terutama tentang personal hygiene dan pruritus vulvae. Selain itu juga para siswi harus meningkatkan personal hygiene dengan cara menjaga kesehatan diri.

Kata Kunci: Personal Hygiene, Pruritus Vulvae, Menstruasi

Hubungan Stimulasi Guru dengan Perkembangan Motorik Kasar pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Zainul Hasan Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo

Khusnul Arifatul J.E.A, Yessy Nur Endah Sarry, Tutik Hidayati — Tue, 08 Oct 2024 00:00:00 +0000

ABSTRACT

This study aims to examine the relationship between stimulation provided by teachers and gross motor development in children aged 5-6 years at Zainul Hasan Kindergarten, Pajarakan District. The research method used is observation with data analysis using the Chi-Square technique. This study involved 65 respondents, with the following results: teacher stimulation in children was categorized as achieved in 34 respondents (52.3%), while children's gross motor development was categorized as inappropriate in 37 respondents (56.9%). The Chi-Square test showed a significant relationship between teacher stimulation and gross motor development with a value of p = 0.000 (α = 0.05). These findings have several important implications, including: (1) Service: The need to improve health service efforts by medical personnel for school children, (2) Education: This research can be used as a basis for counseling on effective communication and teacher behavior, as well as as a reference for students to apply knowledge about teacher stimulation in the context of education, and (3) Health: Encouraging individuals to maintain their health independently. Overall, this study emphasizes the importance of teacher stimulation in supporting children's gross motor development and provides insights to improve educational and health practices in the school environment.

Keywords: Teacher Stimulation, Gross Motor Development

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara stimulasi yang diberikan oleh guru dan perkembangan motorik kasar pada anak usia 5-6 tahun di TK Zainul Hasan Kecamatan Pajarakan. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dengan analisis data menggunakan teknik Chi-Square. Penelitian ini melibatkan 65 responden, dengan hasil sebagai berikut: stimulasi guru pada anak dikategorikan tercapai pada 34 responden (52,3%), sementara perkembangan motorik kasar anak dikategorikan tidak sesuai pada 37 responden (56,9%). Uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan signifikan antara stimulasi guru dan perkembangan motorik kasar dengan nilai p = 0,000 (α = 0,05). Penelitian ini diharapkan sebagai acuan untuk pendidikan, kesehatan serta pelayanan untuk menekankan pentingnya stimulasi guru dalam mendukung perkembangan motorik kasar anak dan memberikan wawasan untuk meningkatkan praktik pendidikan dan kesehatan di lingkungan sekolah.

Kata Kunci: Stimulasi Guru, Perkembangan Motorik Kasar